Sabtu, 31 Oktober 2015

SPIRITUALITAS GMT

Posted By: GMT - 10/31/2015 07:21:00 PM
Oleh : Aldi Sy. (Mahasiswa LIPIA JAKARTA & STAI AL AQIDAH JAKARTA smester 7)


Banyak fenomena yang mencuat dan terjadi begitu cepat tanpa tergambar dengan analisis data yang akurat. Berjalan dan terjadi begitu saja tanpa memperdulikan, akibatnya kalangan Islam tersipu malu dan hanya keluar berbaris dengan bejibun alasan. Sementara orang orang liberal mereka sangat intens terhadap kontekstual dan sangat pincang dalam pemahaman teks, sehingga yang muncul sebuah kebebasan yang sebebas bebasnya dalam penentuan berbagai perkara dalam kehidupan manusia.
Seyogianya kalangan Islam yang kental dan identik dengan Paradigma sebagai seorang arsitek atau pendesain dan perekayasa sehingga terbentuk pola pikir normative atau tekstual yang terbiasa menuangkan gagasan di ruang lingkup realita.
Ayo kita sama sama buka dan baca lembar lembar sejarah, Ketika itu bagaimana Imam Syafii merumuskan ushul fiqh, pada hakikatnya ia telah memiliki paradigma seorang desainer atau arsitek. Beliau berpikir jauh kedepan bahwa nanti akan banyak diantara umat islam yan sulit untuk memahami teks ketika berhadapan dengan konteks atau realitas zamannya. Pada masa yang sama juga mereka memerlukan alat bantu metodologi berupa ushul fiqh yang bahkan dirinci lagi dengan ilmu qawaid fiqhiyyah yang berfungsi menjembatani antara fiqh dan ushul fiqh. Qowaidul Fiqriyah bersipat lebih rinci untuk menjembatani penerapan ushul fiqh dalam menentukan hukum hukum yang bersipat furuiyah. Penemuan penemuan brilian seperti ini mencuat karena mereka para alim ulama memiliki paradigma desainer atau arsitek.

Seandainya kita masih berpegang teguh dan menumbuhkan tradisi ilmu dalam dada kita, maka segala fenomena yang ada bisa menjadi peluang untuk gerakan perekayasaan ulang terhadap kehidupan manusia secara keseluruhan. Dalam upaya ini kita bergerak dan mengintegrasikan sebuah pembaharuan untuk menentukan model desain atau prototype yang akan dibangun untuk membangun peradaban dunia khususnya di Indonesia.
# # #
Komunis cina, komunis rusia, Komunis Vietnam, Komunis korea utara dan komunis yang ada di seluruh dunia sudah bersatu. Syiah iran, syiah irak, syiah Lebanon, syiah Indonesia serta syiah yang berada diseluruh belahan bumi telah mulai melancarkan misinya dalam menguasai dunia. Mereka sekarang, semua bersatu untuk tujuan yang sama, menghancurkan islam sampai keakarnya dan menjadikan dunia kembali penuh cahaya versi mereka (waliyyussyaithon). Ketika mereka menyerang ahlussunah yang ada di syuria, palestina, mesir dan negara islam di timur tengah lainnya artinya mereka sedang menyerang kita yang ada di Indonesia. Sebenarnya mereka lupa dengan sejarah bahwasanya hanya dengan rombongan santri yang mengatasanamakan thaliban, Komunis di rusia tak berdaya, mereka hanya bertahan sebentar dan hancur berkeping keping tak bersisa. Begitu juga dengan umar bin khatab, dalam tempo waktu empat bulan bisa memporak porandakan adikuasa Persia pada waktu itu. Cukup bagi mereka tanah syuria sebagai kuburan termasuk shukoi shukoi dan thank thank mereka yang supercanggih terkubur dalam kepahitan sejarah, bahwasanya mereka tidak pernah menang dalam berbagai keadaaan dan situasi bagaimanapun. Dan akhirnya kita diberikan nimat oleh Alloh Swt atas kejelasan musuh yang harus kita hadapi.
# # #
MEA (Masyarakat Ekonomi Asia) menjadi topic pembahasan di berbagai media terkhusus kampus kampus jurusan ekonomi diseluruh Indonesia. Menarik bahasan ini karena realita yang ada di Indonesia. Banyak pakar yang menyebutkan bahwa MEA Sebuah peluang atau model baru dalam penjajahan. Ketika Indonesia, belum siap maka lihatlah apa yang terjadi, seyogianya sebuah tujuan yang suci tidak akan pernah tercapai.

Fenomena dan isu dunia, ketika Negara Negara dibelahan eropa dan Amerika, banyak sekali dari warga mereka, berduyun duyun masuk islam, karena memang sudah paham dan bosan dengan doktrin dan dogma dalam ajaran agama lama mereka, serta benua Afrika yang masih disibukan dengan konflik antar Negara yang ditunggangi oleh kepentingan asing dan aseng, dan di benua Asia dengan gejolak yang variatif. Gejolak perang, penindasan kemanusiaan,konflik agama serta pertumbuhan ekonomi dan teknologi yang diprediksi akan menjadi benua nomor satu dengan segala potensi yang dimiliki dengan nahkoda baru yaitu CINA.
Pembauran batas geografi serta tidak jelasnya komunikasi dan perizinan dari  MEA ini, yang dikhawatirkan menjadi momok menakutkan dalam melancarkan misi penjajahan gaya baru di dunia.
# # #
Berkaca dari ketiga pandangan besar  diatas yang terjadi sekarang dengan dunia adalah sebuah panggung kehidupan yang harus kita sikapi dengan bijak, supaya perang asimetris ini tak berdampak meluas dan jauh dari proxy war yang bisa merenggut manisnya kehidupan di berbagai belahan dunia.
Yaa ikhwah sekalian…
Ketika membaca sejarah peradaban, kita akan menemukan suatu kaidah bahwa pada saat sebuah peradaban sedang naik, maka sesungguhnya peradan tersebut sedang dikendalikan ruh. Sementara ketika peradaban berjalan mendatar maka yang mengendalikannya adalah rasio atau akal dan ketika peradan sedang menukik turun, maka berarti ia sedang dikendalikan oleh syahwat atau hawa nafsu.
Fenomena sejarah yang menunjukan peradaban dalam grafik naik berarti juga memperlihatkan perbandingan antara sumber daya dan produktivitas. Pada saat kita dikendalikan oleh ruh maka produktifitas kita pun jauh lebih besar dari sumber daya yang kita miliki dan seterusnya.
Perbesarlah pupil kita, amati sekitar yang ada bahwa sebuah perubahan adalah keniscayaan. GMT milik bersama, bergerak dalam ritme kekompakan. Azas GMT persaudaraan dari sekarang sampai kaki menginjakan ke syurgaNYA kelak.
Disaat kita bersama dalam konteks GMT terus menunjukan grafik meningkat sebenarnya hal itu bukan semata mata karena kemampuan kita telah secara maksimal digunakan, melainkan lebih karena pertolongan Alloh Swt.
Hal yang perlu kita sadari ketika target kita 10, sementara kemampuan kita yang sebenarnya hanya 7 dan sudah terpakai semua, maka sesungguhnya Alloh Swt yang menggenapkan dari 7 hingga 10 . Studi kasus dalam perang khandaq, kaum muslimin menang bukan karena pertempuran, melainkan karena pertolongan Alloh Swt. Bahkan dalam hal ini Alloh Swt langsung berfirman dalam surat AL AHZAB 25 yang artinya Dan Alloh Swt. Menghindarkan orang orang mukmin dari peperangan.
Apakah GMT (Generasi Madani Tasikmalaya) khususnya , sedang naik atau mendatar saja? Atau bahkan turun menukik?
Ada pertumbuhan sumberdaya, tetapi ada juga pertumbuhan pada skala tantangan sehingga tantangan kita saat ini jauh lebih besar daripada kemampuan kita untuk mengatasinya. Namun ketika kita berhasil mengatasinya maka pertanda bahwa kita telah menang pergulatan dialam ruh.
Syarat pertama untuk menang di alam nyata adalah lebih dulu menang di alam ruh. Sebaliknya ketika kita kalah di alam ruh, maka kita akan kalah pula di alam kenyataan.
Ulama menasehati kita dengan sikap dan ishlah yang senantiasa harus kita renungkan.
Kebersihan jiwa dari penyakit hati (Q.S Muhammad :25) yang merupakan Khiffatur ruuh sehingga ringan betul kita dalam melangkah di jalan Alloh Swt ini.
Keikhlasan  yakni bagaimana kembali focus pada orientasi kita bahwa semua yang akan kita capai di dalam perjuangan adalah ‘amaalun muta’abbadun ilalloh… amal amal yang kita pakai sebagai sarana ibadah kepada Alloh Swt.
Tadhiyyah (pengorbanan) hal yang sebenarnya menjadi kendala kita dalam berkorban adalah karena satu paket dalam penyikapan terhadap harta dan kedudukan. Menurtu ibnu Qayyim ; As syuh ath thoma’u wal hirs berart keserakahan dan kerakusan. Hal ini sesuai dengan filosofi kapitalisme yang mendorong kepada syahwat dan konsumsi.
Ma’rifatulloh sejauh mana kita meyakini Alloh Swt. Akan kebesaran dan pertolongan Nya. Bila kita kehilangan persepsi ma’rifatulloh, maka kita akan melihat semua lawan ataupun itu rintangan terlalu besar untuk ditaklukkan.
Masih ada harapan bagi kita yang senantiasa berusaha, masih ada waktu bagi kita sebelum semua berakhir. Ciptakan moment, terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas. Bertemu dengan fresh bugar akan menularkan semangat ke saudara yang lain. Maka persiapkanlah!
Kata adalah sepotong hati dan kita dipastikan akan mati. Persoalan mati bukan nomor urut namun nomor cabut. Anak, remaja, dewasa, tua sama saja mendapatkan hak yang sama, yang paling penting kita mempersiapkan sesuatu setelah kematian.
Namun sobat… apa yang kita tuliskan dan membawa kebaikan, maka ia akan abadi. Dan kata yang menginspirasi akan menjadi sepotong hati yang mengabadi.[]

Oleh: GMT - 10/31/2015 07:21:00 PM WIB

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2012-2017 All Rights Reserved

Theme by Templatezy | Modified by Dudi Dahmanto