“Aku takut pada neraka” petikan pernyataan umar bin abdul aziz yang pernah memerintah dalam waktu 2 tahun 5
bulan, memulai perubahan besar itu dari dalam dirinya
sendiri, keluarga kecil dari anak anak dan istrinya, keluarga kerajaan, hingga seluruh rakyatnya.
Pernyataan dengan didasari niat lurus dan tuntas itu
membuahkan hasil yang menggelar keadilan, kemakmuran dan kejayaan serta nuansa
kehidupan zaman
Khulafa' Rasyidin. Contoh terbaik dalam implementasi revolusi mental didunia yang sudah tua ini.
Khulafa' Rasyidin. Contoh terbaik dalam implementasi revolusi mental didunia yang sudah tua ini.
Ternyata ada kisah yang menjadi inspirasi bahkan lebih daripada itu
tentang kehidupan sang khalifah ini yang beralamatkan cinta. Ada banyak kisah
rumit dijalan para pejuang, pendakwah dan sekaliber khalifah juga. Perlu
diketahui sebelum meningkatnya spritual umar bin abdul aziz dan menjadi
khalifah adalah keadaan lingkungan yang ada sangat berpengaruh, lingkungan
istana bani umayyah dengan gaya hidupnya, adalah trendsetter bagi orang orang
yang hidup kala itu. Yaa... walaupun beliau seorang ulama, mujtahid dan
pembesar namun masih saja ada celah ketika itu shalat
jamaah untuk ditunda karena ia masih sedang menyisir
rambutnya. Banyak yang tenggelam dan menyukai terhadap keadaan yang menuntut sedemikian nyamannya hidup di dunia, terselip dalam hatinya perasaan suka yang terpendam terhadap salah seorang gadis.
jamaah untuk ditunda karena ia masih sedang menyisir
rambutnya. Banyak yang tenggelam dan menyukai terhadap keadaan yang menuntut sedemikian nyamannya hidup di dunia, terselip dalam hatinya perasaan suka yang terpendam terhadap salah seorang gadis.
Yaa.. singkat cerita selepas itu dengan kesuksesan
revolusi mental yang terukur dan akhirnya dirasakan oleh banyak orang, maka
yang terlihat adalah keadaan fisik menurun dari diri sang khalifah. Selain
karena faktor penambahan usia namun ada juga dari gaya kepemimpinan beliau yang
selalu mendahulukan kepentingan ummat diatas segalanya, sampai sampai
dikisahkan kehidupan beliau beserta keluargasangat sederhana sekali.
Dalam keadaan seperti ini muncul sosok seorang istri solehah menawarkanpada dirinya seorang
gadis untuk dinikahi. Seorang istri yang memahami keadaan suaminya. Ternyata
siapa gadis itu? Gadis yang sudah lama dkenalnya dan beliau pernah memendam
rasa suka yang mendalam.
Itu saat tak terlupakan dalam hidup seorang
khalifah,sekaligus saat
paling mengharu biru. Adalah cerita antara Kenangan romantika sebelum
revolusi mental didengungkan dan percikan api
cinta yang dulu pernah membakar segenap jiwanya.
begitulah keadaan mengajarinya dan sekarang cinta ini hadir di jalan pertaubatannya, ketika cita-cita perubahannya belum selesai dijalankan. Cinta dan cita
bertemu dan berkecamuk pelataran hati Sang
Khalifah.
paling mengharu biru. Adalah cerita antara Kenangan romantika sebelum
revolusi mental didengungkan dan percikan api
cinta yang dulu pernah membakar segenap jiwanya.
begitulah keadaan mengajarinya dan sekarang cinta ini hadir di jalan pertaubatannya, ketika cita-cita perubahannya belum selesai dijalankan. Cinta dan cita
bertemu dan berkecamuk pelataran hati Sang
Khalifah.
Seketika beliau berpikir... ada yang salah ketika saya
menikahinya? Sama sekali tidak! Tapi hati dan rasionya berkata jangan sampai
terjadi. Jangan sampai revolusi mental yang ditata ambruk kembali, jangan
sampai saya tak lulus dan kembali ke dunia perasaan. Sang Muharrik dakwah Anis
matta yang jadi idola saya menjelaskan dalam hal ini Cinta yang terbelah dan
tersublimasi di antara kesadaran psiko-spiritual, berujung dengan keagungan. Beliau
(umar) memenangkan cinta yang lain, karena memang
ada cinta di atas cinta! Akhirnya, ia menikahkan gadis itu
dengan pemuda lain.
ada cinta di atas cinta! Akhirnya, ia menikahkan gadis itu
dengan pemuda lain.
Sebelum berbalik gadis dambaannya bertanya.. kemana
cinta yang dulu pernah kau pendam? Dengan terharu biru beliau menjawab: masih
ada bahkan semakin dalam. Tidak ada cinta mati setelah pertemuan itu yang ada
kehidupan menjadi lebih baik.
Wahai pemuda dan pemudi penerus negeri.. mari kita
pahami proses ini dan selalu kita nikmati setiap detik kehidupan, janganlah
kita menjerumuskan waktu pada ruang dan percikan cinta yang tak terkontrol
dalam kehidupan yag fana ini.
@Asyahdan88
Alo Didi
SOSIALKAN >>