Kamis, 01 Juni 2017

Nyata

Posted By: GMT - 6/01/2017 02:00:00 AM

Bismillah, dalam event ini saya mencoba untuk membahas permasalahan umat. Permasalahan hari ini menurutku sangat rumit diantaranya memerangi korupsi oleh koruptor, bagaiman acara menangkap penikmat narkoba, bagaimana caramemilih pemimpin yang adil dan tahu mana yang harus dibela mana yang harus dipenjara, namun dari permasalahan itu semua ada yang lebih penting lagi yaitu bagaimana caranya agar generasi muda menjadi cerdas. Mengapa pemuda menjadi masalah yang sangat penting? Karena pemuda merupakan karakter bangsa, bagaimana tidak para tikus Negara hidup aman di Negara ini? Ya lihat saja pemudanya berani mencoba hal-hal yang tak perlu. Misalnya menyontek, apa maksud dari menyontek? Setiap hari belajar namun rasa percaya dirinya kurang sehingga berani menyontek. Yang menjadi masalah dari pemuda ini adalah ahlak, pemuda hari ini disibukan dengan dunianya sendiri tapi bukan dalam dunia nyata atau dunia dongeng melainkan dunia maya. Bagaimana caranya negeri ini bisa maju sedang yang diatas korupsi yang pemuda hidup mandiri dengan dunia masa kini.

Ahlak oh ahlak dimana dia berada? Mungkinkah disini?

Andra : “Dan mau berangkat bareng?”
Aldan : “Emm.. Boleh ”
Andra : “Ayo naik!”
Aldan : “Udah tes matematik belum?”
Andra : “ Belum.”
Aldan : “ Kira-kira susah gak ya?”
Andra : “Laahhh ga usah dipikirkan, matematik tuh biasanya susah.”
Aldan : “Mau parkIr di sebelah mana Dra?”
Andra : “Di sini saja biar mudah keluar nanti pas pulang.”
Aldan : “Ooh, Gue duluan ke kelas ya.”
Andra : “ya.” 
         Waktu berlari dengan angin hingga sampai pada suatu rapat orang tua, membahas teknik Ujian Nasional di sekolahku. Semua wali dari kelas XII berkumpul di Masjid sekolah yang biasanya sepi, selain kita harus belajar kita juga harus melunasi semua tunggakan supaya bisa mengikuti Ujian Nasional.

Sina    : ”Dra, kamu sudah membayar iuranb belum?”
Andra : “Alhamdulillah udah, kan kemarin pas dapat beasiswa Aku lunasi semua tunggakan.”
Aldan : “Lo sih enak Dra, kalau Gue mana ada beasiswa? Tapi Ibu Gue sudah melunasinya sihi, hehe..”
Sina   : “Syukur deh kalau udah, sama Dan Aku juga tidak dapat beasiswa namun kamu tenang udah dilunasi oleh Ibumu, sedang Aku?”
Aldan : “Iya juga sih, sabar bro.”
Andra : “Emm.. mungkin pemerintah belum ada anggaran lagi jadi belum ngasih ke kalian. Haha”.
Sina : “Iya kali ya.” 
        07.30 wib Ujian dimulai, Andra dan Aldan di ruangan yang sama sedang Sina di sebelah ruangan mereka. Kali ini Ujiannya berbeda karena selain merupakan Ujian terakhir, yang mengawasinya juga dari luar jadi mungkin aman.

Guru Pengawas : “Periksa dulu komputernya, kartu pesertanya pada bawa kan? Siapa yang tidak bawa?
Siswa : “Bawa semuanya Pak..” 
        Ujian Nasional berjalan dengan sangat lancar bahakan sampai hamper semua siswa berhasil mengerjakan 50 soal hanya dalam waktu 1 jam. Hamper semua siswa mengerjakan Ujian dengan sangat mudahnya dan ditemani kecanggihan teknologinya.

        Kemarin pagi Sina dijemput oleh teman lelakinya untuk jalan-jalan, walaupun sering pulang sore tapi Ibu Sina tetap mengijinkannya karena mereka percaya pada teman lelaki Sina.

        Kini Andra, Aldan dan Sina telah lulus dengan nilai cukup baik disbanding teman mereka yang terkenal cerdas. Karena mereka pintar dengan teknologinya hingga mereka tahu segala hal dari kecanggihan teknologinya yaitu smartphone dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi. Andra melanjutkan pendidikannya di bidang hokum sedangklan Aldan dan Sina daftar ke suatu perusahaan, Aldan lolos tes dan langsung training sedang Sina daftar lagi di perusahaan lain, begitu sibuknya Sina mencari lowongan pekerjaan berbeda dengan Andra dan Aldan. Andra tetap setia dengan smatphonenyasehingga dia tahu banyak berita salah satunya banyak koruptor yang bebas dari hukuman sedang orang tua yang mencuri sisa kayu untuk makan di hokum dengan begitu lamanya, namun sikap Andra tetap sama ketika masih duduk di bangku SMA yaitu diam dan setuju-setuju saja pada keputusan pemerintah. Sedang Aldan sibuk dengan pekerjaannya sehingga saat Ia tahu banyak ketidak adilan sampai ada penista di negaranya Ia hanya sibuk mencari harta untuk mencapai cita-citanya. Katanya.

        10 tahun berlalu kondisi Negara tetap sama, penyalahgunaan uang Negara semakin meraja lela, Andratelah lulus dari kuliahnya lalu memilih berkarya dibidang politik, Aldan tetap bekerja di perusahaan orang lain yang berbeda dengan tempat pertama Ia beker, lalu Sina menjadi pengusaha yang sukses dan pintar. Pintar mengelola keuangan perusahaannya sehingga walaupun harta perusahaannya berlimpah namun dalam pelaporan pajaknya hanya sedikit. Belajar dari pengalaman selagi mengerjakan Ujian Nasional mereka memiliki nilai yang sangat bagus dengan kepintaran mereka mengoperasikan smartphonenya.

        Berbeda dengan Aldi, teman sekelas Andra yang selalu digunjing oleh teman-temannya karena ketika ulangan selaluy mengerjakan sendiri tanpa bantuan dan membantu orang lain termasuk dalam nmengerjakan Ujian Nasionl bahkan Ia menolak dibantu oleh guru pengawasnya ketika yang lain dibantu oleh guru pengawas, bukan Aldi sangat menghargai guru pengawasnya jadi Ia mernolak untuk dibantu, bukan Aldi tak mampu mengoperasikan smartphonenya namun Aldi tahu Alloh selalu bersamanya, Aldi tahu masalah ahlak. Aldi tahu bahwa jika ingin mendapatkan berlian mewah maka harus berani menyelami dalamnya lautan. Aldi melanjutkan pendidikannya dibidang hokum bahkan satu kelas lagi dengan Andra lalu Ia juga bekerjadi pemerintahan dengan menerpkan ahlak serta mengajak teman-temannya untuk jujur namun tidak dengan Andra. Andra mempunyai cita-cita yang tinggi dan ambisius hingga pada suatu pagi Andra dan Sina dipanggil aparat hokum karena tuduhan korupsi dan itu benar adanya. Disamping itu Aldi berhasil membasmi para koruptor dengan teman-temannya juga dengan ahlak mereka dan tidak ketinggalan juga teknologinya dan Aldan menyadari bukan harta yang Ia cari namun ahlak yang harus jadi prinsip dalam hati.

       Membentuk pemuda berbudi pekerti bukanlah semudah uraian teori namun harus dengan pelaksanaan dari mulai keluarga yang menerapkan al-qur’an sehingga pemuda mempunyai prinsip sesuai qur’an dan harus diiringi dengan keyakinan di hati.

Mari Al-Qur’ankan masyarakat dan masyarakatkan Al-Qur’an wahai pejuang pemuda berahlak.

Dari: Ai Ratna Juwita-SMKN Rajapolah

Oleh: GMT - 6/01/2017 02:00:00 AM WIB

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2012-2017 All Rights Reserved

Theme by Templatezy | Modified by Dudi Dahmanto