Sabtu, 03 Juni 2017

Menanti kematangan GMT

Posted By: GMT - 6/03/2017 01:04:00 PM


Proses pematangan seorang pemuda yang kemudian dikenal dengan sang pembebas konstatinopel yaitu muhammad Al Fatih Murad dari mulai usia 16 tahun yang telah diangkat oleh ayahnya sebagai raja tak begitu mulus berjalan dikarenakan terjadi goncangan instabilitas dalam negeri. Akhirnya sang ayah mengambil alih kepemimpinan dari sang putera untuk memberi sebuah pelajaran dalam bersikap dan bertindak.
Tak perlu waktu lama bagi seorang pemuda yang berbakat ini untuk memegang kembali kepercayaan ayah dan rakyatnya, diatas usia 20 tahun, tepatnya pada usia 23 tahun sang pemuda telah mewujudkan mimpi 8 abad umat Islam yaitu mimpi membebaskan Konstantinopel.
            Dari sebuah pemikiran yang jelas, jauh dari emosional sesaat bahwasanya GMT ini lahir dan dilahirkan oleh sekelompok pemuda pemudi yang berakal dengan visi jauh didepan. Dengan berbagai latar belakang, jurusan kuliah, karakterkami berkumpul dan sepakat dengan sebuah napas semangat bangun daerah yang memang telah menjadi trend positif diberbagai tempat dalam pengembangan dan pemasksimalan potensi yang ada.

             Adalah Muhammad Yusuf Ramadhan dan Alo Didi yang lahir pada waktu hampir bersamaan, namun berbeda angkatan serta Menyelesaikan pendidikan menengah atas pada sekolah yang sama dengan jurusan yang sama didaulat sebagai ketua umum kala itu (Red M yusuf Ramadhan) dan masa periode yang sedang dijalani sekarang (Red Alo Didi) Dilanjutkan pada perjalanan tingkat pendidikan tinggi dikampus , Rasa untuk pengembangan potensi yang pernah dijalani ketika masa rohis SMA menyeruak. Dengan jiwa militansi yang ada kang muhmammad yusuf ramadhan yang dikenal dengan sapaan kang ucup membangun suasana inisiatif pembentukan wadah, kala itu memang hanya beberapa saja yang ikut serta diantaranya emas rahayu, teh lia, kang wildan, kang daud, kang agus mb, kang didin serta kang sobur sepakat untuk   langsung mendirikan sebuah forum alumni dakwah sekolah dan dalam perjalanannya berganti nama sampai sekarang dengan mufakat yaitu generasi madani tasikmalaya. Cita cita besar yang tertuang pada visi mis GMT ini mengikuti alur proses pematangan langkah langkah seorang pemimpin dalam mengelola potensi yang ada. sementara Alo Didi justru tak ikut serta dan malang melintang dalam belantara bahasa dan pemikiran yang kompleks. Dia tidak sama sekali mengikuti alur yang ada, malah sibuk dengan  masalah internal dikampusnya.Sekitar 1 tahun kemudian, Alo Didi mendengar berita keberadaan GMT dan ikut serta dalam aktivitas GMT.
          Dan qodarullah dengan semangat itulah yang kemudian membawanya ke estafet dakwah. Berat memang namun insyaalloh semua sudah memahami tentang sebuah amanah. Dua orang  itu dan inisiator terbentuknya wadah ini adalah belum sampai pada titik temu yang sama dan belum menemui ritme alur yang sama pula sebagai penggerak,  dengan liku-liku perjalanan yang berbeda bed disaat kematangan setiap orang selalu datang dengan caranya sendiri.
Seperti itulah cara dan rahasia yang menjelaskan, mengapa Alloh Ta’aala selalu mengingatkan pada proses pematangan serta menanti saat-saat kematangan seseorang, sebelum kemudian diangkat menjadi nabi atau rasul. Sebagaimana tugas dan peran kenabian, peran kepemimpinan hanya dapat diemban oleh mereka yang memenuhi syarat-syaratnya.
Kita sadari sebuah perjalanan menuju kematangan terkadang sangat panjang dan berliku. Bahkan, ada kalanya dilalui dalam lumpur yang berbau. Namun mungkin Alloh Ta’aala menggariskan ini semua untuk sebuah penghayatan dan mesti terjadi pada waktu dan tempat yang telah ditentukan.
@Rahardjo

Oleh: GMT - 6/03/2017 01:04:00 PM WIB

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2012-2017 All Rights Reserved

Theme by Templatezy | Modified by Dudi Dahmanto