Proses pematangan seorang pemuda yang kemudian dikenal dengan sang pembebas konstatinopel yaitu muhammad Al Fatih Murad dari mulai usia 16 tahun yang telah diangkat oleh ayahnya sebagai raja tak begitu mulus berjalan dikarenakan terjadi goncangan instabilitas dalam negeri. Akhirnya sang ayah mengambil alih kepemimpinan dari sang putera untuk memberi sebuah pelajaran dalam bersikap dan bertindak.
Tak perlu waktu lama bagi seorang pemuda yang berbakat
ini untuk memegang kembali kepercayaan ayah dan rakyatnya, diatas usia 20
tahun, tepatnya pada usia 23 tahun sang pemuda telah mewujudkan mimpi 8 abad
umat Islam yaitu mimpi membebaskan Konstantinopel.
Dari
sebuah pemikiran yang jelas, jauh dari emosional sesaat bahwasanya GMT ini
lahir dan dilahirkan oleh sekelompok pemuda pemudi yang berakal dengan visi
jauh didepan. Dengan berbagai latar belakang, jurusan kuliah, karakterkami berkumpul
dan sepakat dengan sebuah napas semangat bangun daerah yang memang telah
menjadi trend positif diberbagai tempat dalam pengembangan dan pemasksimalan
potensi yang ada.
Adalah Muhammad Yusuf Ramadhan dan Alo Didi yang lahir
pada waktu hampir bersamaan, namun berbeda angkatan serta Menyelesaikan pendidikan menengah atas pada sekolah yang sama dengan jurusan yang sama didaulat sebagai
ketua umum kala itu (Red M yusuf Ramadhan) dan masa periode yang sedang
dijalani sekarang (Red Alo Didi) Dilanjutkan pada perjalanan tingkat pendidikan tinggi
dikampus , Rasa untuk pengembangan potensi yang pernah dijalani ketika masa
rohis SMA menyeruak. Dengan jiwa militansi yang ada kang muhmammad yusuf
ramadhan yang dikenal dengan sapaan kang ucup membangun suasana inisiatif
pembentukan wadah, kala itu memang hanya beberapa saja yang ikut serta
diantaranya emas rahayu, teh lia, kang wildan, kang daud, kang agus mb, kang
didin serta kang sobur sepakat untuk
langsung mendirikan sebuah forum alumni dakwah sekolah dan dalam perjalanannya berganti
nama sampai sekarang dengan mufakat yaitu generasi madani tasikmalaya. Cita
cita besar yang tertuang pada visi mis GMT ini mengikuti alur proses pematangan
langkah langkah seorang pemimpin dalam mengelola potensi yang ada. sementara Alo
Didi justru tak ikut serta dan malang melintang dalam belantara bahasa dan pemikiran
yang kompleks. Dia tidak sama sekali mengikuti alur yang ada, malah sibuk
dengan masalah internal
dikampusnya.Sekitar 1 tahun kemudian, Alo Didi mendengar berita keberadaan GMT dan ikut serta dalam
aktivitas GMT.
Dan qodarullah dengan semangat itulah yang kemudian membawanya ke estafet
dakwah. Berat memang namun insyaalloh semua sudah memahami tentang sebuah
amanah. Dua orang itu dan inisiator
terbentuknya wadah ini adalah belum sampai pada titik temu yang sama dan belum
menemui ritme alur yang sama pula sebagai penggerak, dengan
liku-liku perjalanan yang berbeda bed disaat kematangan setiap orang selalu datang dengan caranya sendiri.
Seperti itulah cara dan rahasia yang menjelaskan,
mengapa Alloh Ta’aala selalu mengingatkan pada proses pematangan serta menanti
saat-saat kematangan seseorang, sebelum kemudian diangkat menjadi nabi atau rasul. Sebagaimana tugas dan peran kenabian, peran kepemimpinan hanya dapat diemban oleh mereka yang memenuhi syarat-syaratnya.
Kita sadari sebuah perjalanan menuju kematangan
terkadang sangat panjang dan berliku. Bahkan, ada kalanya dilalui dalam lumpur yang berbau. Namun mungkin Alloh Ta’aala
menggariskan ini semua untuk sebuah penghayatan dan mesti terjadi pada waktu
dan tempat yang telah ditentukan.
@Rahardjo
SOSIALKAN >>